Wednesday 13 January 2010

'Dewasa'

Kontroversi film Suster Keramas (dan yang terbaru Bidadari Jakarta), mungkin ga sehebat dan sehingar-bingar kontroversi bank Century ataupun KPK. Namun, semenjak kontroversi akan datangnya Miyabi (yang akhirnya gagal atau 'ditunda'), film ini sepertinya pasti akan mengundang perhatian khalayak ramai. Akhirnya film bergenre horor ini dibintangi oleh Rin Sakuragi (yang juga sama-sama bintang 'panas') dari Jepang.
Saya memang belum sempat menonton film ini (biasa sibuk, xixixixi,, sok sibuk mode: on). Namun dari trailer film ini jelas sekali banyak terlihat adegan-adegan yang nyerempet2 dan hanya boleh ditonton oleh orang dewasa. Ga ketinggalan, MUI langsung mengeluarkan fatwa HARAM untuk film ini. Lembaga Sensor Film juga jelas memberi label DEWASA untuk film ini.
Ga tau kenapa, saya tiba-tiba ingat salah seorang teman saya yang men-share pengalamannya nonton di bioskop (gak tau niy, teman saya nonton suster keramas atau ga,, tapi yang pasti dia umur 21+ huehue ;p) dengan cara menuliskan status di salah satu situs jejaring sosial (baca: facebook hehehehe).
Dia menulis sebuah percakapan antara dia dengan si pak satpam (kira-kira begini, ga persis banget):
Teman saya: pak, kok itu anak SMA dibiarin nonton film Suster Keramas? Kan film dewasa pak..
Satpam: Iya itu udah ada tulisannya..
Teman saya: Iya pak, emang uda ada tulisannya, terus ga disuru nunjukkin KTP??
Satpam: Lha, kan udah ada tulisannya!! (agak sedikit kesel, soalnya temen saya ngeyel)..
Teman saya: *zziinngg.... (ngacir...;p)

Well, saya merasa lucu melihat percakapan itu. Kategori LSF udah tercantum gede-gede tapi hanya berfungsi seperti pajangan dan formalitas. Saya pun jadi ingat kategori-kategori yang terus-menerus menghiasi layar kaca TV kita (BO, SU, D, ada yang 17+, R). Apa jangan-jangan itu juga cuma pajangan biasa ya? Apa emang orang tua bener-bener membimbing anaknya kalo lagi nonton tayangan BO? Atau jangan-jangan BO kepleset artinya jadi Boleh (tanpa) Orangtua?? hehehehe...
Akhir-akhir ini banyak masyarakat mengeluhkan tayangan yang tidak mendidik, mengandung kekerasan, dsb. Mungkin sebelum menyalahkan orang lain, coba kita introspeksi, sudahkah kita mencermati kategori film yang akan kita tonton?? Baik itu film TV (yang sehari-hari kita tonton), DVD (baik bajakan ataupun ori hihihi), ataupun film bioskop, semua pasti memiliki kategori penonton. Hal ini, menurut saya, merupakan sistem kontrol yang membutuhkan ke'dewasa'an dan kesadaran penonton. Kalau bicara anak-anak, ya jelaslah membutuhkan kesadaran dan kontrol dari orang tua.
Jadi, sudah 'DEWASA' kah anda dalam memilih tontonan yang sesuai??

No comments:

Post a Comment